Selasa, 27 September 2016

STRATEGI MODEL PEMBELAJARAN

Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki  tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang pengertian strategi pembelajaran, dapat dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitru strategi dan pembelajaran.
            Pembelajaran berarti upaya membelajarakan sisiwa (Degeng,1989). Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarakan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dapat dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuna sendiri.  Sebagai suatu bidang pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian di aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan suatu seni, strategi pembelajaran kadang-kadang secara implisit dimiliki oleh seseorang tanpa pernah belajar secara formal tentang strategi ilmu pembelajaran. Mislnya banyak pengajar atau guru yang tidak memiliki latar keilmuan tentang strategi pembelajaran, namun mampu mengajar dengan baikl dan siswa yang diajrai juga merasa senang dan termotivasi. Sebaliknya, ada guru yang telah menyelesaikan pendidikan keguruannya secara formal dan memiliki pengalaman belajar yang cukup lama, namun dalam mengajar yang dirasakan oleh siswanya “tetap tidk enak”. Mengapa bisa demikian? Tentu hal tersebut bisa dijelaskan dari segi seni,  kemampuan mengajar dimilik oleh seseorang diperoleh tanpa harus belajar ilmu cara-cara mengajar formal.
            Mengapa perlu menggunakan suatu strategi dalam kegiatan pembelajaran? Penggunaan startegi dalam kegiatan pembeljaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif an efisien. Strategi pembelajran sangat berguna, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan pedoman atau acuan bertindak yang sisstematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa dapat mempermudah proses belajar, karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.
2.2. Taksonomi Variabel Pembelajaran
            Dalam usaha memahami strategi pembelajaran, terlebuh dahulu perlu dipahami variabel-variabel pembelajaran. Menurut Reigeluth dan Merril (dalam Degeng, 1998) variabel pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu (1) kondisi (condition) pembelajaran, (2) strategi (methods) pembelajaran, dan (3) hasil (customes) pembelajaran.
1. Kondisi pembelajaran
            Kondisi pembelajaran merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Menurut Reigeluth dan Merill (dalam Degeng, 1989, variabel kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (a) tujuan dan karakteristik bidang studi, (b) kendala dan karakteristik bidang studi, serta (c) karakteristik siswa.
(a) Tujuan dan karakteristik bidang studi
Yang diharapkan. Tujuan pembelajaran ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
(b) Karakteristik bidang studi merupakan aspek-aspek yang dapat memberikan landasan yang berguna dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala terkait dengan keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang.
© Karakteristik siswa terkait dengan kualitas individu siswa, seperti bakat, motivasi, gaya belajar, pengethuan awal yang telah dimiliknya, dan sebagainya.
2. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; Degeng, 1989), diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
a. Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
b. Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/atau untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.
c. Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi anatar siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi penglolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar, dan motivasi.
3. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari perguruan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda (Degeng, 19989). Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
a. Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan terdapat emapat indikator untuk mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan untuk kerja, (3)  tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi.
b. Efisien pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan/atau jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran.
c. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap/terus belajar.
            Secara ringkas taksonomi variabel pembelajaran dapat digambarkanseperti berikut.
            Dari gambar di  atas tampak bahwa strategi pembelajran dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran. Strategi pengorganisasian pembelajaran dipengaruhi oleh kendala dan karakteristik bidang studi. Strategi pengelolaan pembelajaran lebih banyak dipengaruhi oleh karakteristik siswa. Hal; ini berarti strategi pembelajaran apa yanga kan diterapkan harus sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada satupun strategi pembelajaran yang sesuai atau cocok diterapkan untuk semua bidang studi atau siswa.
2.3 Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
            Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran. Sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkkan kepada siswa hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip suatu isi pembelajaran.
            Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retnsi yang lebh baik dan lebih lama terhadap topik-topik yang dipelajari (Degeng, 1989). Penataan urutan sangat penting artinya, karena amat diperlukan dalam pembuatan sintesi. Sintesis yang efektif hanya dapat dibuat apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki  prasyarat belajar (Degeng, 1989). Strategi pengoraganisasian pembelajaran dapat dipilah menjadi du, yaitu strategi mikro dan strategi makro (Reigeluth, 1983). Strategi pengorganisasian makro adalah strategiuntuk menata urutan keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide), sedangkan strategi mikro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk suatu ide tunggal (konsep, prinsip, dsb).
2.4 Strategi Penyampaian Pembelajaran
            Urutan mengenai strategi pembelajaran menekankan kepada media apa yang akan digunakan untuk menyampaikan pembelajaran. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus buntuk menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa. Dengan demikian, strategi ini juga juga dapat disebut sebagai strategi untuk melaksanakan proses pembelajaran
            Gagne dan Briggs (1979) menyebut strategi ini dengan sdelivery system, yang didefinisikan sebagai “the total of all components necessary to make an instructional system operate as intended”. Pada dasarnya strategi penyampaian  menvakup lingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan bidang kajian utama strategi ini (Degeng, 1989).
            Menurut Degeng (1989) secara lengkap ada tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam mempreskripsikan strategi penyampaian, yaitu sebagia berikut
(1) Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuat pesan yang akan disampaikan kepada siswa , baik berupa orang, alat, ataupun bahan.
(2) Interaksi siswa dengan media adalah komponen strategi penyampaian pe,belajaran yang mengacu kepada kegiatan apa yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana peranan media dalam merangsang kegiatan belajar
(3) Bentuk (struktur) belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada  apaklah siswa belajar dalam kelompok besar, kelompok kecil, perseorangan, ataukah belajar mandiri
2.5 Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajran sangat penting dalam system strategi pembelajaran secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan tidak diperhatikan maka efektivitaas pembelajran tidak bisa maksimal. Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataaan interaksi antar siswa dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajran.
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Strategi pengelolaan berkitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pembelajaran. Paling tidakada empat hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajran, yaitu :
a.      Penjadwalan pengguanaan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran sangat dipengeruhi oleh kondisi pembelajaran, yaitu (1) tujuan dan karakteristik bidang studi, (2) kendala dan karakteristik bidsng studi, (3) karakteristik siswa. Gunakan ketiga variable kondisi pembelajaran tersebut untuk merancang penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran.
b.      Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
Catatan kemajuan belajar siswa sangat penting bagi guru, karena dapat digunakan untuk melihat efektivitas dan efisien pembelajaran yang dilakukan.
c.       Pengelolaan motivasional
Salah satu komponen strategi pengelolaan motivasional adalah menarik dan mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran dan salah satunya adalah menggunakan elemen pembelajaran.
d.      Kontrol belajar
Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa untuk melakukan pilihan pada bagian isi yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang dipakai dan strategi kognitif yang digunakan (Degeng,1989).
Secara variatif. Dalam usaha mempertahankan perhatian siswa terhadap pembelajaran, dapat dilakukan dengan jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur pembelajaran yang beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasii dal pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format tulisan dalam teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi, warna-warna yang beraneka ragam dan sebagainya.
Dalam pengelolaan motivasi siswa, guru juga diharapkan memberikan penguatan yang positif kepada siswa dalam hal ini untuk menumbuhkan kepuasan dilakukan dengan member umpan balik dan penguatan yang akan mempertahankan perilaku yang diinginkan. Menurut Gagne 91985) umpan balik sebagai fase terakhir dalam proses belajar mengajar merupakan suatu proses penguatan dan ini sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, khususnya dalam kaitan yang berhubungan dengan pembelajaran,
2.6 Penerapan Strategi Pembelajaran
Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran, sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar,dan karakteristik bidang studi. Hasil analisis dari kondisi pembelajaran tersebut dapat dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
1.      Tujuan Pembelajaran
Menurut Taksonomi Bloom, secara teoretis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu (1) tujuan pembelajaran ranah kognitif, (2) tujuan pembelajaran ranah efektif, dan (3) tujuan pembelajaran ranah psikomotorik. Adanya perbedaan tujuan pembelajaran akan berimplikasi pula pada adanya perbedaan strategi pembelajaran yang haruds diterapkan.
2.      Karkteristik Siswa
Karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri siswa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian, dan sebagainya. Tanpa mempertimbangkan karekteristik siswa tersebut, maka penerapan strategi pembelajaran tersebut tidak bisa memcapai hasil belajar secara maksimal, karena setiap siswa mempuyai karakteristik yang berbeda.
3.      Kendala Sumber/Media Belajar
Menurut Sadiman (1990), media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurt AECT (1997) menyatakan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai amat sulit bagi seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, langkah pertama dalam pengembangan media adalah melakukan analisis kebutuhan.
4.      Karakteristik/Strutur Bidang Studi
Struktur bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan di antara bagian-bagian suatu bidang studi. Perbedaan  struktur bidang studi  tersebut membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Oleh sebab itu pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang diajarnya sangat penting dalam pemantapan metode pembelajaran yang akan  digunakan.

2.7 Faktor Penunjang Keberhasilan Pembelajaran
Secara umum ada beberapa variable, baik teknis maupun nonteknis yang berpengeruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variable tersebut antara lain:
1.      Kemampuan Guru Dalam Membuka Pembelajaran
Pada awal proses pembelajaran dan begitu seorang guru memasuki ruang kelas, sudah selayaknya serang guru harus mengucapkan salam pada semua siswa yang ada di kelas dan berdoa bersama siswa. Setelah mengucapkan salam dam berdoa, guru hendaknya memeriksa kehadiran siswa. Dalam setiap mulai pembelajaranguru harus menjelaskan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai,dan manfaat bagi kehidupan siswa.
2.      Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Kegiatan Inti Pembelajaran
Kegiatan inti pembelajaran adalah kegiatan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan hasih belajar siswa. Beberapa factor yang berhubungan denganinti pembelajaran antara lain:
a.       Kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran,
b.      Ketetapan isi/materi pembelajaran yang disampaikan guru, dan
c.       Kemampuan guru menguasai kompetensi yang diajarkan.
3.      Kemampuan Guru Melakukan Penilaian Pembelajaran
Untik mengetahui apakah siswa telah menguasai kompetensi yang telah diterapkan maka seseorang guru dituntut untuk mampu mengedakan penilaian. Dengan dilakukan penilaian terhadap prosespembelajaran, maka siswa akan mngetahui kemampuannya secara jelas sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, demikian pula pada kegiatan penilaian, amat penting bagi seorang guru karena dari hasil evaluasi yang diterapkan tercapai.
4.      Kemampuan Guru Menutup Pembelajaran
Ketrampilan menutup pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses penutupan pembelajaran sebuah pertanyaan juga dapat dijadikan indikatornya.
 Ada beberapa fraktor yang mempengaruhi kemampuan guru dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran. Factor-faktor tersebut antara lain;
a.       Kemampuan guru menggunakan bahasa secara jelas dan mudah dipahami siswa.
b.      Sikap yang baik, santun, dan menghargai siswa.
c.       Kemampuan mengorganisasi waktu yang sesuai dengan alokasi yang disediakan.

d.      Cara berbusana dan berdandan yang sopan sesuai dengan norma yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar