Guru sebagai
komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang pengertian
strategi pembelajaran, dapat dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitru strategi
dan pembelajaran.
Pembelajaran berarti upaya
membelajarakan sisiwa (Degeng,1989). Dengan demikian, strategi pembelajaran
berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya
membelajarakan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dapat dikembangkan
dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuna
sendiri. Sebagai suatu bidang
pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian di aplikasikan
dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan suatu seni, strategi pembelajaran
kadang-kadang secara implisit dimiliki oleh seseorang tanpa pernah belajar
secara formal tentang strategi ilmu pembelajaran. Mislnya banyak pengajar atau
guru yang tidak memiliki latar keilmuan tentang strategi pembelajaran, namun
mampu mengajar dengan baikl dan siswa yang diajrai juga merasa senang dan
termotivasi. Sebaliknya, ada guru yang telah menyelesaikan pendidikan keguruannya
secara formal dan memiliki pengalaman belajar yang cukup lama, namun dalam
mengajar yang dirasakan oleh siswanya “tetap tidk enak”. Mengapa bisa demikian?
Tentu hal tersebut bisa dijelaskan dari segi seni, kemampuan mengajar dimilik oleh seseorang
diperoleh tanpa harus belajar ilmu cara-cara mengajar formal.
Mengapa perlu menggunakan suatu
strategi dalam kegiatan pembelajaran? Penggunaan startegi dalam kegiatan
pembeljaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga
dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses
pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan akan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran
tidak dapat berlangsung secara efektif an efisien. Strategi pembelajran sangat
berguna, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan
pedoman atau acuan bertindak yang sisstematis dalam pelaksanaan pembelajaran.
Bagi siswa dapat mempermudah proses belajar, karena setiap strategi pembelajaran
dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.
2.2. Taksonomi Variabel Pembelajaran
Dalam usaha memahami strategi
pembelajaran, terlebuh dahulu perlu dipahami variabel-variabel pembelajaran.
Menurut Reigeluth dan Merril (dalam Degeng, 1998) variabel pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu (1) kondisi (condition) pembelajaran, (2)
strategi (methods) pembelajaran, dan (3) hasil (customes) pembelajaran.
1. Kondisi pembelajaran
Kondisi pembelajaran merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil
pembelajaran. Menurut Reigeluth dan Merill (dalam Degeng, 1989, variabel
kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (a) tujuan dan
karakteristik bidang studi, (b) kendala dan karakteristik bidang studi, serta
(c) karakteristik siswa.
(a) Tujuan dan
karakteristik bidang studi
Yang diharapkan.
Tujuan pembelajaran ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
(b)
Karakteristik bidang studi merupakan aspek-aspek yang dapat memberikan landasan
yang berguna dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala terkait
dengan keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang.
© Karakteristik
siswa terkait dengan kualitas individu siswa, seperti bakat, motivasi, gaya
belajar, pengethuan awal yang telah dimiliknya, dan sebagainya.
2. Strategi pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran
yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; Degeng, 1989),
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
a. Strategi
pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan
kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi penataan isi,
pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
b. Strategi
penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/atau
untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.
c. Strategi
pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi anatar siswa dan variabel
strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan
tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama
proses pembelajaran berlangsung. Strategi penglolaan pembelajaran berhubungan
dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar, dan motivasi.
3. Hasil Pembelajaran
Hasil
pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari perguruan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda
(Degeng, 19989). Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu
a. Keefektifan
pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan terdapat emapat indikator
untuk mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan penguasaan perilaku yang
dipelajari, (2) kecepatan untuk kerja, (3)
tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi.
b. Efisien
pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara keefektifan dan jumlah waktu yang
dipakai siswa dan/atau jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran.
c. Daya tarik
pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap/terus
belajar.
Secara ringkas taksonomi variabel
pembelajaran dapat digambarkanseperti berikut.
Dari gambar di atas tampak bahwa strategi pembelajran
dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran. Strategi pengorganisasian pembelajaran
dipengaruhi oleh kendala dan karakteristik bidang studi. Strategi pengelolaan
pembelajaran lebih banyak dipengaruhi oleh karakteristik siswa. Hal; ini
berarti strategi pembelajaran apa yanga kan diterapkan harus sesuai dengan
kondisi yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada satupun strategi
pembelajaran yang sesuai atau cocok diterapkan untuk semua bidang studi atau
siswa.
2.3 Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Strategi pengorganisasian adalah
cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta,
konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran.
Sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang
studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkkan kepada siswa
hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip suatu isi
pembelajaran.
Synthesizing bertujuan untuk membuat
topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini
dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam
keseluruhan isi bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini
dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam
keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan
siswa memiliki retnsi yang lebh baik dan lebih lama terhadap topik-topik yang
dipelajari (Degeng, 1989). Penataan urutan sangat penting artinya, karena amat
diperlukan dalam pembuatan sintesi. Sintesis yang efektif hanya dapat dibuat
apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena
pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki
prasyarat belajar (Degeng, 1989). Strategi pengoraganisasian
pembelajaran dapat dipilah menjadi du, yaitu strategi mikro dan strategi makro
(Reigeluth, 1983). Strategi pengorganisasian makro adalah strategiuntuk menata
urutan keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide), sedangkan strategi
mikro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk suatu ide tunggal
(konsep, prinsip, dsb).
2.4 Strategi Penyampaian Pembelajaran
Urutan mengenai strategi
pembelajaran menekankan kepada media apa yang akan digunakan untuk menyampaikan
pembelajaran. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara-cara yang
dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus buntuk
menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa. Dengan demikian, strategi
ini juga juga dapat disebut sebagai strategi untuk melaksanakan proses
pembelajaran
Gagne dan Briggs (1979) menyebut strategi ini dengan sdelivery system, yang didefinisikan sebagai “the total of all components necessary to make an instructional system operate as intended”. Pada dasarnya strategi penyampaian menvakup lingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan bidang kajian utama strategi ini (Degeng, 1989).
Gagne dan Briggs (1979) menyebut strategi ini dengan sdelivery system, yang didefinisikan sebagai “the total of all components necessary to make an instructional system operate as intended”. Pada dasarnya strategi penyampaian menvakup lingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan bidang kajian utama strategi ini (Degeng, 1989).
Menurut Degeng (1989) secara lengkap
ada tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam mempreskripsikan strategi
penyampaian, yaitu sebagia berikut
(1) Media
pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuat pesan yang
akan disampaikan kepada siswa , baik berupa orang, alat, ataupun bahan.
(2) Interaksi
siswa dengan media adalah komponen strategi penyampaian pe,belajaran yang
mengacu kepada kegiatan apa yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana peranan
media dalam merangsang kegiatan belajar
(3) Bentuk
(struktur) belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran
yang mengacu kepada apaklah siswa
belajar dalam kelompok besar, kelompok kecil, perseorangan, ataukah belajar
mandiri
2.5 Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi
pengelolaan pembelajran sangat penting dalam system strategi pembelajaran
secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya perencanaan strategi pengorganisasian
dan penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan tidak
diperhatikan maka efektivitaas pembelajran tidak bisa maksimal. Pada dasarnya
strategi pengelolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataaan interaksi
antar siswa dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa
strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajran.
Strategi
pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan
dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode
pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan
selama proses pembelajaran. Strategi pengelolaan berkitan dengan penetapan
kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam suatu situasi
pembelajaran. Paling tidakada empat hal yang menjadi urusan strategi
pengelolaan pembelajran, yaitu :
a.
Penjadwalan
pengguanaan strategi pembelajaran
Strategi
pembelajaran sangat dipengeruhi oleh kondisi pembelajaran, yaitu (1) tujuan dan
karakteristik bidang studi, (2) kendala dan karakteristik bidsng studi, (3)
karakteristik siswa. Gunakan ketiga variable kondisi pembelajaran tersebut
untuk merancang penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran.
b.
Pembuatan
catatan kemajuan belajar siswa
Catatan
kemajuan belajar siswa sangat penting bagi guru, karena dapat digunakan untuk
melihat efektivitas dan efisien pembelajaran yang dilakukan.
c.
Pengelolaan
motivasional
Salah
satu komponen strategi pengelolaan motivasional adalah menarik dan
mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran dan salah satunya adalah
menggunakan elemen pembelajaran.
d.
Kontrol
belajar
Kontrol
belajar terkait dengan kebebasan siswa untuk melakukan pilihan pada bagian isi
yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang dipakai
dan strategi kognitif yang digunakan (Degeng,1989).
Secara
variatif. Dalam usaha mempertahankan perhatian siswa terhadap
pembelajaran, dapat dilakukan dengan jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur
pembelajaran yang beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasii dal
pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format tulisan dalam
teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi, warna-warna yang beraneka ragam
dan sebagainya.
Dalam
pengelolaan motivasi siswa, guru juga diharapkan memberikan penguatan yang
positif kepada siswa dalam hal ini untuk menumbuhkan kepuasan dilakukan dengan
member umpan balik dan penguatan yang akan mempertahankan perilaku yang
diinginkan. Menurut Gagne 91985) umpan balik sebagai fase terakhir dalam
proses belajar mengajar merupakan suatu proses penguatan dan ini sangat penting
artinya dalam kehidupan manusia, khususnya dalam kaitan yang berhubungan dengan
pembelajaran,
2.6 Penerapan Strategi Pembelajaran
Keberhasilan
guru menerapkan suatu strategi pembelajaran, sangat tergantung dari kemampuan
guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, kendala sumber belajar,dan karakteristik bidang studi.
Hasil analisis dari kondisi pembelajaran tersebut dapat dijadikan pijakan dasar
dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
1.
Tujuan
Pembelajaran
Menurut
Taksonomi
Bloom, secara teoretis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori,
yaitu (1) tujuan pembelajaran ranah kognitif, (2) tujuan pembelajaran ranah
efektif, dan (3) tujuan pembelajaran ranah psikomotorik. Adanya perbedaan
tujuan pembelajaran akan berimplikasi pula pada adanya perbedaan strategi
pembelajaran yang haruds diterapkan.
2.
Karkteristik
Siswa
Karakteristik
siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri siswa, seperti
motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian, dan
sebagainya. Tanpa mempertimbangkan karekteristik siswa tersebut, maka penerapan
strategi pembelajaran tersebut tidak bisa memcapai hasil belajar secara
maksimal, karena setiap siswa mempuyai karakteristik yang berbeda.
3.
Kendala
Sumber/Media Belajar
Menurut
Sadiman
(1990), media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurt AECT (1997) menyatakan media
sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai amat sulit bagi seorang
guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, langkah pertama
dalam pengembangan media adalah melakukan analisis kebutuhan.
4.
Karakteristik/Strutur
Bidang Studi
Struktur
bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan di antara bagian-bagian suatu
bidang studi. Perbedaan struktur bidang
studi tersebut membutuhkan strategi
pembelajaran yang berbeda pula. Oleh sebab itu pemahaman seorang guru terhadap
struktur bidang studi yang diajarnya sangat penting dalam pemantapan metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2.7 Faktor Penunjang
Keberhasilan Pembelajaran
Secara
umum ada beberapa variable, baik teknis maupun nonteknis yang berpengeruh dalam
keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variable tersebut antara lain:
1.
Kemampuan
Guru Dalam Membuka Pembelajaran
Pada awal proses
pembelajaran dan begitu seorang guru memasuki ruang kelas, sudah selayaknya
serang guru harus mengucapkan salam pada semua siswa yang ada di kelas dan
berdoa bersama siswa. Setelah mengucapkan salam dam berdoa, guru hendaknya
memeriksa kehadiran siswa. Dalam setiap mulai pembelajaranguru harus
menjelaskan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai,dan manfaat bagi kehidupan
siswa.
2.
Kemampuan
Guru dalam Melaksanakan Kegiatan Inti Pembelajaran
Kegiatan inti
pembelajaran adalah kegiatan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan hasih
belajar siswa. Beberapa factor yang berhubungan denganinti pembelajaran antara
lain:
a. Kemampuan
guru dalam menerapkan strategi pembelajaran,
b. Ketetapan
isi/materi pembelajaran yang disampaikan guru, dan
c. Kemampuan
guru menguasai kompetensi yang diajarkan.
3.
Kemampuan
Guru Melakukan Penilaian Pembelajaran
Untik mengetahui
apakah siswa telah menguasai kompetensi yang telah diterapkan maka seseorang
guru dituntut untuk mampu mengedakan penilaian. Dengan dilakukan penilaian
terhadap prosespembelajaran, maka siswa akan mngetahui kemampuannya secara
jelas sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran,
demikian pula pada kegiatan penilaian, amat penting bagi seorang guru karena
dari hasil evaluasi yang diterapkan tercapai.
4.
Kemampuan
Guru Menutup Pembelajaran
Ketrampilan
menutup pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Untuk mengetahui
kemampuan guru dalam proses penutupan pembelajaran sebuah pertanyaan juga dapat
dijadikan indikatornya.
Ada beberapa fraktor yang mempengaruhi
kemampuan guru dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran. Factor-faktor
tersebut antara lain;
a. Kemampuan
guru menggunakan bahasa secara jelas dan mudah dipahami siswa.
b. Sikap
yang baik, santun, dan menghargai siswa.
c. Kemampuan
mengorganisasi waktu yang sesuai dengan alokasi yang disediakan.
d. Cara
berbusana dan berdandan yang sopan sesuai dengan norma yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar