·
Fungsi Tari Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat tentang fungsi Tari:
1)
Menurut Curt Sachs: Magis dan Tontonan
2)
Soedarsono: (dalam fungsi primernya) Upacara, Pergaulan (sosial), Tontonan
(pertunjukan)
3)
Alan P. Merriam: ekspresi emosional, kenikmatan estetik, hiburan, komunikasi,
representasi simbolis, respon fisik, memperkuat konformitas norma-norma sosial,
pengesahan institusi-institusi sosial dan ritual-ritual, sumbangan pada
pelestarian serta stabilitas kebudayaan, dan membangun integritas masyarakat.
4)
Anthony V. Shay: Refleksi dari organisasi sosial; sarana ekspresi ritual,
sekuler, dan keagamaan; ungkapan serta pengendoran psikologis; refleksi dari
kegiatan ekonomi.
5)
M. McNeil Lowry: citra masyarakat Amerika di maca negara; sarana komunikasi
serta sarana saling memahami antara Amerika dan negara-negara lain; ekspresi
tujuan nasional; pengaruh penting dalan dunia pendidikan; kunci penting bagi
pengertian orang Amerika untuk memahami dirinya, zamannya, serta tujuannya;
lapangan kerja bagi angkatan muda; dalam bentuk yang melembaga sangat vital
bagi sumber-sumber kemasyarakatan, moral, serta pendidikan; bagus bagi bisnis
terutama di sentra penduduk yang baru; komponen untuk memperkokoh benteng moral
dan spiritual bagi suatu bangsa yang keamanannya terancam.
·
Jenis Tari berdasarkan Tema
Garap
1. Tema Dramatik
Yaitu karya seni tari yang dalam penyajiannya
menggunakan cerita atau dalam tari tersebut ada latar belakang ceritanya. Tari
yang bertema dramatik bisa dilakukan oleh satu orang penari, dua penari ataupun
banyak penari. Misalnya pada tari Menak Kocar (tunggal), Karno Tandhing
(berpasangan). Pada tema dramatik bentu kelompok dibedakan menjadi :
a.
Dramatari berdialog dibagi 2 yaitu :
- Dramatari berdialog prosa.
Contoh : Wayang orang, prembon (Bali)
- Dramatari berdialog puisi / tembang.
Contoh : Langendriyan, Langenmandrawanara
b. Dramatari tanpa dialog
Contoh : Sendratari (Seni, Drama dan Tari)
2. Tema Non Dramatik
Karya tari yang dalam penyajiannya tidak
menggunakan cerita atau tidak merupakan bagian dari suatu cerita, tetapi
menggambarkan sesuatu.
Contoh : Tari Kuda-Kuda, Tari Golek, dll
3. Tema Heroik
Pada tema heroik biasanya berbentuk perang atau
tandingan yang menggambarkan kegagahan dan keperwiraan.
Contoh : Tari Prawiraguna, Tari Bambangan Cakil
4. Tema Erotik
Karya tari yang bertema erotik menggambarkan
percintaan antara pria dan wanita. Dalam tema dapat ditarikan tunggal ataupun
pasangan.
Contoh : Tari Gatutkaca Gandrung, Tari Karonsih
5. Tema Imitatif / Totemitis
Tari yang bertema imitatif adalah gerak tariannya
menirukan binatang atau hewan dan alam.
Contoh : Tari Kukila, Tari Kelinci, Tari
Kupu-Kupu
6. Tema Pantomime / Mimitis
Karya tari yang bertema pantomime yaitu gerak
tariannya meniru gerak orang atau menggambarkan suatu bentuk aktifitas manusia.
Contoh : Tari Batik, Tari Nelayan, Tari Gambyong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar