Minggu, 21 Februari 2016

MACAM-MACAM ALAT MUSIK KARAWITAN JAWA TENGAH

Postingan pertama yaitu contoh makalah tentang berbagai gamelan karawitan Jawa Tengah. Tugas ini dikasih dosen waktu aku masi jadi maba 2015 hihi saiki wes mahasiswa basi rek hebat nggak siihh. Langsung saja mari disimak, semoga bermanfaat 


Di susun oleh :
Nama           :     Nur Inna Afiyah
NIM              :     15020134...
Prodi            :     Pend. Sendratasik (Tari'15)

MACAM-MACAM ALAT MUSIK
KARAWITAN JAWA TENGAH

            Sebelum kita membahas tentang berbagai alat musik gamelan yang biasanya dipakai untuk karawitan khususnya di daerah Jawa Tengah, mari kita bersama membahas pokok dasar nya dulu, yaitu apakah yang di maksud dengan “Karawitan”?. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, karawitan merupakan seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Slendro merupakan nama laras dalam gamelan Jawa, sedangkan pelog adalah jenis tangga nada di karawitan Jawa, Sunda, dan Bali yang memberi kesan tenang dan luhur (tiap oktafnya terdiri atas lima, enam, atau tujuh nada yang jaraknya tidak sama).
            Sedangkan menurut kamus basa Sunda (LBS), karawitan adalah ilmu yang mempelajari seni swara baik yang menggunakan laras pelog, degung, salendro, ataupun madenda.
            Karawitan secara umum adalah berbagai seni suara dari daerah yang berlaras pelog, atau slendro, sedangkan karawitan secara khusu adalah seni suara yang mempergunakan alat-alat gamelanyang memakai laras pelog, dan slendro.
            Istilah karawitan dalam bahasa Jawa mulai di gunakan sejak tahun 1920. Pengertian karawitan itu sendiri terdapat versi yang bermacam-macam yang bersumber langsung dari beberapa ahli, baik di tinjau dari segi keilmuan, kebahasaan, maupun dari sejarah karawitan itu sendiri.
a.  Menurut Ki Sindoe Soewarno (ahli karawitan Jawa)
            Karawitan berasal dari kata ka-rawit-an. Ka- dan –an adalah awalan dan akhiran. Rawit berarti halus. Jadi karawitan adalah kempulan segala hal yang halus dan indah, serta dapat di artikan sebagai kesenian yang menggunakan bunyi-bunyian sebagai seni suara.
b.  Menurut R.M.A Kusumadinata (ahli karawitan Sunda)
            Selain sependapat dengan Ki Sindoe, dia juga berpendapat bahwa karawitan berasal dari kata rawit, yang akar katanya adalah Ra=sinar matahari=cahaya=seni. Wit=weda=pengetahuan. Jadi karawitan adalah pengetahuan kesenian dari berbagai macam aspek seni seperti seni tari, seni suara, seni pedalangan, seni drama, seni sastra, dan sebagainya.
c.  Menurut Udjo Ngalagena, dkk.
            Ia sependapat dengan Ki Sindoe dan Kusumadinata, dan ia menambahkan bahwa dalam arti yang khusus, karawitan adalah seni suara daerah yang berlaras pelog atau salendro.
            Nah, setelah tahu tentang apa itu “Karawitan”, mari kita langsung membahas serta berkenalan dengan berbagai alat musik tradisional yang di gunakan dalam berbagai pertunjukan seni karawitan Jawa Tengah.
1.     Kendang/Gendang

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbuAh__03_OR7ZmYqCQv3qgXzgXaj9CHPpogkUn7wTGxM9sSFKPudSM2dlOHvzDJ93N5AZvzrsTNwb4J6A5aeVpd5Atr3HE0v6fK-GoQhtv6k47rqhCIEZMHDamBjiEYMnGHriGe88wwFj/s1600/KKENDANG.jpg

          Kendang atau gendang ini adalah alat musik yang di gunakan dalam karawitan Jawa Tengah yasng dibuat dari bahan kayu serta kulit binatang, biasanya kayu yang di gunakan adalah kayu nangka, cempedak, dan kayu kelapa. Kulit yang sering dipakai adalah kulit Kambing dan kulit Kerbau, bahan yang di pilih akan di sesuaikan dengan jenis nada yang nantinya akan di hasilkan.
Dalam sajian karawitan tradisi, ricikan kendang berfungsi sebagai pengatur atau pengendali (pamurba) irama lagu/gending. Adapun cara memainkannya adalah dengan dipukul/ditepak dengan menggunakan telapak tangan. Kendang ini termasuk dalam kelompok alat music membrane phone,yaitu alat musik dengan sumber suara berasal dari selaput/membrane. Membrane inilah yang nantinya dikebuk dengan tangan atau jari-jari sehingga menghasilkan sumber suara. Meskipun dimainkan dengan cara di pukul, memainkan kendang bukanlah perkara yang mudah, di butuhkan intuisi yang tajam untuk memainkan kendang agar tercipta nada-nada yang di butuhkan. Biasanya pengendang bawaan dalang (gawang) akan membawa sendiri kendang andalannya, serta ia sudah tau betul selera yang di inginkan oleh ki dalang, ibarat pengemudi ia tahu betul selera tuannya.

2. Bonang
          Alat musik ini terbuat dari kuningan, perunggu, dan besi, serta dimainkan dengan cara dipukul oleh pemukul khusus. Alat ini berbentuk pencon, tetapi lebih kecil dari kenong.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBSfLeRx98PIneDcxbjn8dsrrR8zZmz8CYSEh9Bd5fj3SI7SzHNwPC9hRCcbZPQQKk_chSHj6_Qbw4gG5SPHL9JmDYYv-_qlisNIc3ofqn4zxoQJJI9kl3i5JnQcAcHQR1qwRKDaX3VUuQ/s1600/bonang.jpg
          Di dalam seperangkat gamelan jumlah bonang ada 2 set yakni satu set bonang berlaras slendro dan juga pelog, laras slendro jumlah pencon dalam satu set kurang lebih ada 12 bilah, sedangkan dalma laras pelog satu set terdiri dari 14 bilah percon.
          Dalam istilah Jawa bonang ini dibagi menjadi dua, istilah yang pertama di sebut dengan bonang barung, dan yang kedua adalah bonang penerus. Perbedaan dari dua bonang ini terletak pada ukuran serta fungsi pada keduanya. Bonang barung mempunyai ukuran yang lebih besar, serta beroktaf tengah sampai tinggi, berfungsi sebagai pembuka serta penuntun dari sebuah lagu. Sedangkan bonang penerus berukuran lebih kecil serta mempunyai oktaf yang tinggi, bonang penerus ini dimainkan dua kali lebih cepat dari bonang barung.




3. Saron/Ricik
            Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7DQDewsWVEzD77j4_Ux-wJ0XIisWk5Bao828U5a3F2R9eUS7NSaHCrvop7aE3JFgVVjkMvgbSquOOALIXU-ws-9N9su3oiyEqntvGODqmb4CceB8GJvJljNRu3DbeAgZ3Zfm-Z86S6IWS/s1600/Saron.jpg
Saron adalah instrumen pada gamelan yang terbuat dari lembaran logam, yang di mainkan dengan cara di pukul menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu.
          Cara menabuhnya di sesuaikan dengan nada yang akan dipilih bisa dengan nada biasa, nada imbal, atau menabuh secara bergantian antar saron 1 dengan saron 2.
          Dalam memainkan saron, tangan kanan digunakan untuk memukul wilahan/lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang di pukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya, cara ini disebut dengan memathet (kata dasar pathet=pencet).

4. Demung

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGy7AXC5VSbL638iPmwy5vBqA8OTEsaeugi9csWC3yoskph0bcGy50CNtGyA8fjU6Xx92a03pdI-3btDl7cT7yfUm5kaAUYvvJILA8ZB9lF-o8rhbSFqOOCe7NzMqiAGNTwHeMS1TmECeW/s1600/demung.jpg
          Sebenarnya demung merupakan alat musik gamelan Jawa Tengah yang sangat mirip dengan saron, hanya saja demung memiliki ukuran yang lebih besar dengan bentuk yang sama persis.
          Alat musik ini berukuran besar serta beroktaf terendah dalam keluarga balungan, demung ini memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas serta relatif tipis sehingga nada yang di hasilkan relatif rendah. Umumnya dalam satu set gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi pada gamelan di Keraton mempunyai lebih dari dua demung. Keduanya memiliki versi pelog dan slendro
          Cara memainkannya juga sama dengan saron yaitu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu, de3ngan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron.


5. Kenong
           
            Alat musik gamelan Jawa Tengah  yang selanjutnya ada kenong yang dalam karawitan berfungsi sebagai pembatas gatra serta penegas irama.  Instrumen ini sejenis gong tetapi berposisi secara horizontal, di tumpangkan pada tali yang di tegangkan pada bingkai kayu. Dalam satu set jumlah kenong dapat bervariasi tergantung dengan nada-nada yang akan di hasilkan, tetapi rata-rata jumlah 1 set kenong yang digunakan adalah berjumlah 10.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCqwG8KdUlGyhJQw8pfkYBjKLtmpLdqzvLdy0yCfHDkt4ofNwqJgM4oy6KYZtu03Sr2vockdFuO3h6qDOcOEUjzJfS8uqFcaS0Ef8_JcwGzj90R0h0rJKp9sVo06w0gYQXUikzscx5yDB1/s1600/kenong.jpg

            Alat ini juga berbentuk mirip dengan bonang dengan ukuran yang lebih besar, cara memainkannya adalah dengan cara di pukul menggunakan pemukul kayu yang telah dililit dengan kain.
.

6. Slenthem
            Alat musik yang satu ini merupakan alat musik tradisioanl Jawa Tengah yang terdiri dari lembaran logam tipis yang  di untai menggunakan tali yang kemudian di rentangkan di atas tabung-tabung.
Cara memainkannya adalah dengan dipukul sehingga menghasilkan berbagai dengungan bernada rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik, atau balungan bila di tabuh
Cara menabuh slenthem sama seperti menabuh balungan, ricik, ataupun saron. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan "patet", yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam. Dalam menabuh slenthem lebih dibutuhkan naluri atau insting  si penabuh untuk menghasilkan gema ataupun bentuk dengungan yang baik.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7asbTZFXemoxGGp_t50KCZcmzspE4A1v8_acbqoHl2s1xaC1SsVMcmWz1V9eRmaxpQwzmI3quLZxmDEiVDjJhvzT5_q2MZuw3g8kUMHqhAkDePUwFbqb8n32VyylLRYO4-mm7tFtQZ2LO/s1600/slenthem.jpg
7. Gong dan Kempul
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE9A7I35VvYEkwgXTp1G1BxUg652HHG0Z0FeU1TnHC4Ao0_jfdcQcBntpU4WeS2E5KV6dY9sUJbZ6PuqnHPmY3fGJPupLAmAe8RxmKUFFCdZXHU3mCKlZyoaCVscU8jKVnloYC3AJmPhZb/s1600/Gong.jpg
Gong dan kempul ini terbuat dari timah serta tembaga, yang dimainkah dengan cara di pukul atau di tabuh.
Description: http://i640.photobucket.com/albums/uu125/hrayana/Wayang%20Kulit/Gamelan/kempul.jpg
Rangkaian pada instrumen gong ini tyerdiri dari kempul, gong suwukan, gong berlaras, dan gong besar (ageng), yang semuanya ditata rapi pada gayor, yaitu tempat untung menggantung berbagai gong dan kempul.
Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing serta memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing  yang panjang. Gong ini sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sedangkan kempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu gendhing.

8. Gambang
            Gambang merupakan alat musik gamelan yang di mainkan dengan di pukul atau di tabuh dengan tabuh khusus gambang yang berbentuk bundar serta panjang, biasanya terbuat dari tanduk/sungu. Gambang dalam karawitan berfungsi sebagai pangrengga lagu. Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2gc7CTbIeMvl8kRkMERWB1OhNFPKVXZCrn-qVMLwm9POj_cjBlPZBIQEVUzYqCkocpvmd0CHyrmo62VItkcHnZTwsyX73Lh4kHo5SavvLfa164BVqaMUBORCE6d8H94cikIanLTi-oXxt/s1600/gambang.jpg
            Gambang ini terbuat dari bahan kayu, yang di bentuk menjadi rangkaian  atau deretan bilah-bilah nada yang berjumlah tujuh belas sampai  dua puluh bilah.

9. Siter
Description: http://i640.photobucket.com/albums/uu125/hrayana/Wayang%20Kulit/Gamelan/siter1-1.jpg
                   Siter adalah alat musik karawitan Jawa Tengah yang terbuat dari kayu dan string (kawat) yang di susun rapi sehingga dalam cara memainkannya bisa di petik, dimana sumber bunyinya terdapat pada string itu sendiri.
              Adapun bentuk serta warna bunyinya da tiga macam, yaitu siter, siter penerus (ukuran lebih kecil dari pada siter, siter  cemplung (ukurannya lebih besar dari pada siter).
10. Suling
            Alat musik yang satu ini terbuat dari bambu wuluh, atau bisa juga di buat dari paralon yang diberi lubang yang berfungsi sebagai penentu nada atau laras pada karawitan, serta sebagai pemanis dalam lagu.
            Cara memainkannya adalah dengan cara ditiup. Dalam pembuatannya pada ujung suling yang ditiup dan melekat di bibir diberi lapisan tutup yang disebut jamangan, yang berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga menimbulkan getaran udara yang nantinya sebagai sumber bunyi dari suling itu sendiri.
            Bunyi suling dihasilkan melalui sebuah teknik pernafasan dari proses pemompaan dari rongga perut, kemudian udara disalurkan melalui rongga mulut yang diatur pengeluaranya oleh perubahan bentuk bibir yang seterusnya udara masuk melalui sebuah lubang suling yang telah dibingkai oleh seutas tali rotan yang biasa disebut “siwer” kemudian masuk ke dalam rongga bambu (resonator), yang akhirnya suara atau bunyi dapat didengar melalui lubang-lubang nada, serta lubang pembuangan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip3cEcTctinccgUmZc1_r6AxJEgxZCB1UCmqjf7D4h8-8_iEoi2pnVm2xow95ualorjZYpSeDchNevCxhwZgIzfI6WeI5MjVbVpC97ivMxebPnutaL3_viRywCNDq8HpUTrna4cB2pIb27/s1600/suling.jpgUntuk menghasilkan warna-warna suara, baik suara tinggi sedang atau rendah, sangat tergantung pada tekanan udara yang disalurkan melalui lubang sumber suara pada suling, selain itu posisi mulut dan bibir memiliki peran untuk menghasilkan perbedaan dinamika atau warna suara. Dengan demikian teknik tiup yang dilakukan dengan baik dan benar akan berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan dengan baik pula.
Demikianlah sedikit ilmu dari saya, mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan. Kritik dan saran dari pembaca  sangat bermanfaat untuk pembelajaran saya kedepannya.  Semoga bermanfaat.











3 komentar: